
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa narkoba bisa masuk ke semua tempat dan menurut Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, pengguna narkoba terus meningkat setiap tahunnya.
“Narkoba ini bisa masuk ke semua tempat. Saya ingatkan, tidak hanya warga tapi kita aparatur seperti kita juga harus waspada. Kita sebagai aparatur negara yang tidak menggunakan bisa saja kena karena kasus suapnya. Maka program dari BNN ini harus kita dorong, tidak hanya sekedar taken tapi kita harus membuat pola-pola sosialisasi yang baik,” tuturnya.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa program dari BNN untuk menurunkan kasus narkoba harus dilakukan dengan aksi nyata. Dirinya menyebut tidak hanya dengan komitmen, narkoba dapat di tekan dengan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan positif.
“BNN sangat bagus dengan programnya, lakukan dengan aksi, tidak hanya dengan komitmen saja. Lakukan sosialisasi dengan kegiatan-kegiatan positif. Bukan tidak mungkin kita juga bisa membuat kampanye narkoba dengan menggunakan video pendek atau vlog kegiatan yang positif. Dan di Klaten ini akan kita dorong. Keseriusan kita dengan hal ini dapat melindungi anak kita dan keluarga kita,” tambah Ganjar.
Seusai acara, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Klaten akan terus mendorong program desa bersih narkoba guna menekan kasus narkoba di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Klaten. Dirinya juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu memantau anak-anaknya karena saat ini narkoba tidak hanya menyerang usia dewasa.
Terakhir, kegiatan ditutup dengan dilakukannya penandatanganan komitmen bersama oleh Gubernur Jawa Tengah, Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Bupati Klaten, dan Perwakilan Forkopimda Kabupaten Klaten. (Doc/Rilis/Prokopim-Klt)
telah dibaca: 116 kali