Keterbatasan Tangan dan Kaki Nugraheni Klaten, Tak Halangi Untuk Kuliah dan Mengabdi

KLATEN – Tak ada manusia yang ingin dilahirkan cacat. Tapi takdir Tuhan tak bisa ditolak. Suratan takdir itu pun diterima dengan penuh syukur seorang Nugraheni Wijayanti.

Gadis 24 tahun asal Dukuh Karangturi, Desa Barongan, Polanharjo, Klaten tetap semangat dan percaya diri.

Kedua tangannya tak tumbuh sempurna. Kaki kanannya pun sama. Untuk bisa berjalan, Nugraheni harus ditopang kaki palsu.

Tapi gadis berjilbab itu punya semangat. Kini ia sedang menyelesaikan skripsinya di Politeknik Indonusa Surakarta. Tak lama lagi gelar sarjana komputer akan segera diraih.

“Saya sedang skripsi di Politeknik Indonusa Surakarta jurusan teknik komputer. Saat ini sedang proses pendadaran” jelas Nugraheni.

Nugraheni juga mengabdi di kantor Kecamatan Polanharjo. Biar pun kedua tangannya tak sempurna, ia tampak cekatan melayani warga yang butuh layanan.

“Saya sudah dua tahun mengabdi di kantor Kecamatan Polanharjo. Tentang gaji saya terima ikhlas. Yang penting saya dapat bermanfaat bagi masyarakat” jelas gadis disabilitas sejak lahir itu.

Ditanya tentang impiannya ke depan, Nugraheni mengaku punya cita-cita sederhana.

Baca Juga:  Pemkab Klaten Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

“Saya berharap bisa mengabdi di instansi pemerintah. Saya juga suka berenang untuk bisa mewakili Provinsi Jawa Tengah di ajang paralimpic. Terkait kemampuan, di kampus saya diajarkan solfware, membuat sistem program dan pengamanannya” jelasnya.

Kinerja baik Nugraheni di kantor diakui Pelaksana Tugas Camat Polanharjo, Slamet. Kepada marimenyeru.com, pejabat staf ahli Bupati Klaten itu mengakui kalau Nugraheni ini sangat cekatan.

“Kami sangat terbantu keberadaan Nugraheni di kantor kecamatan. Biar ia disabilitas, tapi ia sangat tekun ” jelasnya.

Sosok disabilitas Nugraheni Wijayanti bisa teladan. Ia tidak menyerah dengan takdir lalu putus asa.

Ia tetap bekerja di tengah keterbatasan tangan dan kakinya. Bahkan ia tak surut belajar.

Gelar sarjana komputer tak lama lagi akan diraih. Impiannya sangat sederhana. Ia hanya ingin mengabdi sebagai pegawai tetap pemerintah.

Penulis Joko Priyono Klaten.

telah dibaca: 39 kali

Comments are closed.