Pengerukan Sedimentasi Terkendala Eceng Gondok

KLATEN – Tanaman eceng gondok yang memenuhi sebagian permukaan kawasan perairan Rawa Jombor menjadi kendala dalam upaya pengerukan sedimentasi Rawa Jombor. Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS-BS) harus bekerja ekstra dalam membersihkan kawasan Rawa Jombor.

Hal ini lantaran sebelum melakukan pengerukan sedimentasi waduk seluas 189 hektare ini perlu dilakukan persiapan seperti pembersihan kawasan perairan. Mulai dari pembongkaran warung apung dan keramba jaring apung. Sementara beberapa bulan terakhir pertumbuhan tanaman eceng gondok signifikan hingga memenuhi sebagian permukaan kawasan perairan.

“Awalnya eceng gondok lebih banyak terkumpul di tepi dan sekitar jaring apung. Namun karena ada pembongkaran, jadi tersebar,” ungkap Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS-BS), Naryo Widodo, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya dengan tersebarnya tanaman eceng gondok, maka perlu dilakukan pembersihan terlebih dahulu. Pembersihan tersebut dilakukan agar alat berat dapat digunakan secara optimal saat pengerukan sedimentasi.

“Adanya eceng gondok menjadi pekerjaan ekstra karena harus dibersihkan. Kondisinya menyebar hampir di sebagian kawasan perairan,” paparnya.

Baca Juga:  Sambang Desa Joton, Bupati Ajak Masyarakat Peduli Warga Berkebutuhan Khusus

Ia mengatakan di sisa tahun anggaran ini, Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 22,5 miliar untuk revitalisasi Rawa Jombor. Anggaran tersebut digunakan untuk pembersihan warung apung dan keramba, hingga pembangunan pedestrian yang mengeliling area Rawa Jombor sepanjang 2,6 kilometer.

“Kegiatan masih difokuskan untuk penataan dan persiapan revitalisasi. Pengerukan sedimentasi rencananya dilaksanakan tahun depan. Yang mendesak saat ini adalah membersihkan area tampungan air Rawa Jombor, karena selain banyak keramba apung yang harus dibersihkan, masalah eceng gondok yang tersebar hampir di seluruh area juga harus diatasi,” katanya menjelaskan.

Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten

telah dibaca: 192 kali

Comments are closed.